A. Kompetensi Dasar Mengkonfigurasi Virtual Private Server
3.12.1 Menjelaskan konsep Virtual Private Server
3.12.2 Menentukan cara konfigurasi Virtual Private Server
4.12.1 Melakukan konfigurasi Virtual Private Server
4.12.2 Menguji hasil konfigurasi Virtual Private Server
4.12.3 Membuat laporan konfigurasi Virtual Private Server
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar ini siswa diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan konsep Virtual Private Server
2. Siswa dapat menentukan cara konfigurasi Virtual Private Server
3. Siswa dapat mengkonfigurasi Virtual Private Server
4. Siswa dapat menguji hasil konfigurasi Virtual Private Server
5. Siswa dapat membuat laporan konfigurasi Virtual Private Server
C. Materi Kegiatan Pembelajaran
Apa Itu VPS
Secara sederhana, pengertian VPS adalah suatu komputer atau server virtual yang dapat digunakan untuk menjalankan software atau menyimpan data dimana seluruh sumber dayanya hanya digunakan oleh satu user saja.
VPS menggunakan teknologi virtualisasi hardware server fisik yang kemudian dibagi menjadi beberapa sumber daya yang berbeda. Di dalam VPS tersebut, user bisa menambahkan suatu Operating System (OS) sesuai dengan kebutuhan atau peruntukan dari VPS tersebut.
Memiliki Virtual Private Server akan memberikan banyak keuntungan bagi user, misalnya server dengan space lebih besar dan privat. Tentunya dengan space yang lebih besar, sebuah website akan lebih optimal performanya, baik dari sisi kecepatan akses maupun keamanannya.
Fungsi Virtual Private Server
Sebenarnya ada banyak fungsi yang bisa dilakukan oleh sebuah VPS. Adapun beberapa fungsi VPS adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Server Website
Pada umumnya VPS digunakan sebagai server website (web hosting) yang membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Misalnya situs yang memiliki data besar dalam jumlah besar dan juga website dengan trafik tinggi.
2. Sebagai File Hosting
Selain sebagai web hosting, VPS juga dapat berfungsi sebagai tempat menyimpan file-file pribadi (file hosting) sehingga dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Umumnya, VPS sebagai file hosting dibutuhkan oleh mereka yang sering menyimpan data (misalnya gambar) dalam jumlah banyak.
3. Sebagai Server Remote Desktop
Ada juga pengguna yang memanfaatkan VPS untuk otomatisasi bisnis mereka. Misalnya menjalankan robot forex, article spinner, download dan upload file secara remote, dan lain-lain.
4. Sebagai Host Server
Misalnya untuk VPN dan Tunneling. Pengguna juga dapat memanfaatkan VPS sebagai server VPN (Virtual Private Network), yaitu koneksi pribadi yang hanya dapat dipakai oleh pengguna yang terdaftar.
5. Application Hosting
VPS dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan sebuah aplikasi dengan biaya yang terjangkau.
6. Development/ Test Environments
Saat membangun dan mengembangkan sebuah website tentunya dibutuhkan serangkaian tes. Dengan VPS proses tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga segala kekurangan website tersebut dapat diperbaiki dengan segera.
Kelebihan VPS Dibanding Shared Hosting
Dalam konteks aplikasi website, fungsi VPS dan Shared hosting pada dasarnya sama, yaitu untuk menyimpan data base website agar dapat terhubung ke internet. Namun dari sisi spesifikasinya, VPS memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan shared hosting.
Shared hosting merupakan suatu server yang sumber dayanya digunakan oleh banyak website secara bersama-sama. Memang harganya cenderung lebih murah, namun tipe hosting ini memiliki kekurangan, misalnya resource yang tersedia pada server sangat terbatas.
Ketika sebuah website mendapatkan trafik banyak atau database-nya semakin banyak, maka website yang ada di shared hosting akan berkurang performanya. Misalnya sangat lambat ketika dibuka oleh pengunjung, atau ada file yang tidak bisa diakses, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan VPS dibandingkan dengan Shared Hosting:
Pengguna VPS memiliki akses root dan kontrol penuh terhadap hosting yang disewa.
VPS memiliki sumber daya yang lebih besar, hanya terbatas pada memori, resource space, dan bandwidth.
VPS mmeiliki IP publik khusus.
Pada umumnya VPS memiliki performa server yang lebih stabil.
Pengguna VPS dapat memanage firewall atau akses kontrol sesuai kebutuhannya.
VPS dapat diinstal software dan aplikasi tertentu sesuai kebutuhan pengguna.
Tidak ada batasan jumlah website, domain, database, DNS, SSH, FTP, Email, dan lainnya, dalam satu VPS
Baca juga: Perbedaan Shared Hosting dan VPS
Kapan Kita Membutuhkan VPS Hosting
Performa website yang lebih baik adalah alasan utama mengapa pemilik website harus memindahkan websitenya ke VPS. Mungkin tidak harus langsung menggunakan VPS ketika baru membangun website. Namun, ketika berada pada situasi tertentu maka sebaiknya kita tidak ragu untuk segera menggunakan Virtual Private Server untuk website.
Berikut ini adalah beberapa kondisi dimana pemilik website harus mempertimbangkan untuk memindahkan websitenya ke VPS:
Trafik website terus bertambah atau mengalami lonjakan pada waktu-waktu tertentu.
Proses loading website semakin bertambah dan terjadi downtime pada saat trafik tinggi.
Membutuhkan disk space yang lebih besar karena database terus bertambah.
Ingin meningkatkan keamanan website dan memiliki kontrol penuh terhadap website.
Ingin menjalankan suatu aplikasi yang tidak tersedia di shared hosting.Mungkin sebagian pemilik website masih enggan menggunakan VPS karena tidak paham mengenai teknologinya. Sebenarnya hal tersebut bisa dikonsultasikan dengan provider VPS, apakah layanan VPS yang disediakan bersifat managed atau unmanaged..
3.12.1 Menjelaskan konsep Virtual Private Server
3.12.2 Menentukan cara konfigurasi Virtual Private Server
4.12.1 Melakukan konfigurasi Virtual Private Server
4.12.2 Menguji hasil konfigurasi Virtual Private Server
4.12.3 Membuat laporan konfigurasi Virtual Private Server
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar ini siswa diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan konsep Virtual Private Server
2. Siswa dapat menentukan cara konfigurasi Virtual Private Server
3. Siswa dapat mengkonfigurasi Virtual Private Server
4. Siswa dapat menguji hasil konfigurasi Virtual Private Server
5. Siswa dapat membuat laporan konfigurasi Virtual Private Server
C. Materi Kegiatan Pembelajaran
Apa Itu VPS
Secara sederhana, pengertian VPS adalah suatu komputer atau server virtual yang dapat digunakan untuk menjalankan software atau menyimpan data dimana seluruh sumber dayanya hanya digunakan oleh satu user saja.
VPS menggunakan teknologi virtualisasi hardware server fisik yang kemudian dibagi menjadi beberapa sumber daya yang berbeda. Di dalam VPS tersebut, user bisa menambahkan suatu Operating System (OS) sesuai dengan kebutuhan atau peruntukan dari VPS tersebut.
Memiliki Virtual Private Server akan memberikan banyak keuntungan bagi user, misalnya server dengan space lebih besar dan privat. Tentunya dengan space yang lebih besar, sebuah website akan lebih optimal performanya, baik dari sisi kecepatan akses maupun keamanannya.
Fungsi Virtual Private Server
Sebenarnya ada banyak fungsi yang bisa dilakukan oleh sebuah VPS. Adapun beberapa fungsi VPS adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Server Website
Pada umumnya VPS digunakan sebagai server website (web hosting) yang membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Misalnya situs yang memiliki data besar dalam jumlah besar dan juga website dengan trafik tinggi.
2. Sebagai File Hosting
Selain sebagai web hosting, VPS juga dapat berfungsi sebagai tempat menyimpan file-file pribadi (file hosting) sehingga dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Umumnya, VPS sebagai file hosting dibutuhkan oleh mereka yang sering menyimpan data (misalnya gambar) dalam jumlah banyak.
3. Sebagai Server Remote Desktop
Ada juga pengguna yang memanfaatkan VPS untuk otomatisasi bisnis mereka. Misalnya menjalankan robot forex, article spinner, download dan upload file secara remote, dan lain-lain.
4. Sebagai Host Server
Misalnya untuk VPN dan Tunneling. Pengguna juga dapat memanfaatkan VPS sebagai server VPN (Virtual Private Network), yaitu koneksi pribadi yang hanya dapat dipakai oleh pengguna yang terdaftar.
5. Application Hosting
VPS dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan sebuah aplikasi dengan biaya yang terjangkau.
6. Development/ Test Environments
Saat membangun dan mengembangkan sebuah website tentunya dibutuhkan serangkaian tes. Dengan VPS proses tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga segala kekurangan website tersebut dapat diperbaiki dengan segera.
Kelebihan VPS Dibanding Shared Hosting
Dalam konteks aplikasi website, fungsi VPS dan Shared hosting pada dasarnya sama, yaitu untuk menyimpan data base website agar dapat terhubung ke internet. Namun dari sisi spesifikasinya, VPS memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan shared hosting.
Shared hosting merupakan suatu server yang sumber dayanya digunakan oleh banyak website secara bersama-sama. Memang harganya cenderung lebih murah, namun tipe hosting ini memiliki kekurangan, misalnya resource yang tersedia pada server sangat terbatas.
Ketika sebuah website mendapatkan trafik banyak atau database-nya semakin banyak, maka website yang ada di shared hosting akan berkurang performanya. Misalnya sangat lambat ketika dibuka oleh pengunjung, atau ada file yang tidak bisa diakses, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan VPS dibandingkan dengan Shared Hosting:
Pengguna VPS memiliki akses root dan kontrol penuh terhadap hosting yang disewa.
VPS memiliki sumber daya yang lebih besar, hanya terbatas pada memori, resource space, dan bandwidth.
VPS mmeiliki IP publik khusus.
Pada umumnya VPS memiliki performa server yang lebih stabil.
Pengguna VPS dapat memanage firewall atau akses kontrol sesuai kebutuhannya.
VPS dapat diinstal software dan aplikasi tertentu sesuai kebutuhan pengguna.
Tidak ada batasan jumlah website, domain, database, DNS, SSH, FTP, Email, dan lainnya, dalam satu VPS
Baca juga: Perbedaan Shared Hosting dan VPS
Kapan Kita Membutuhkan VPS Hosting
Performa website yang lebih baik adalah alasan utama mengapa pemilik website harus memindahkan websitenya ke VPS. Mungkin tidak harus langsung menggunakan VPS ketika baru membangun website. Namun, ketika berada pada situasi tertentu maka sebaiknya kita tidak ragu untuk segera menggunakan Virtual Private Server untuk website.
Berikut ini adalah beberapa kondisi dimana pemilik website harus mempertimbangkan untuk memindahkan websitenya ke VPS:
Trafik website terus bertambah atau mengalami lonjakan pada waktu-waktu tertentu.
Proses loading website semakin bertambah dan terjadi downtime pada saat trafik tinggi.
Membutuhkan disk space yang lebih besar karena database terus bertambah.
Ingin meningkatkan keamanan website dan memiliki kontrol penuh terhadap website.
Ingin menjalankan suatu aplikasi yang tidak tersedia di shared hosting.Mungkin sebagian pemilik website masih enggan menggunakan VPS karena tidak paham mengenai teknologinya. Sebenarnya hal tersebut bisa dikonsultasikan dengan provider VPS, apakah layanan VPS yang disediakan bersifat managed atau unmanaged..
Komentar
Posting Komentar
Nuhun sudah komentar