Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Politik

Tutup Medsos !

Di China tidak ada kebebasan pers efeknya medsos seperti WA, Facebook, Youtube dan Google tidak diizinkan tayang di negeri tirai bambu itu.   Informasi betul betul di kontrol dan diatur sehingga tercegah  adanya simpang siur berita atau pun kabar hoax.  Beda dengan di Indonesia, hampir tak ada pembatasan informasi via internet. Di Indonesia, budaya literasi (baca tulis) sangat rendah, budaya baca  terendah dari negara negara  yang ada di dunia, belum melek budaya baca, apalagi menulis.  Kemudian  dengan kemajuan IT, masing masing orang mempunyai perangkat media /gadget, lalu jadilah setiap orang jurnalis abal abal tanpa memahami prinsip dasar dalam membuat berita / news. Kondisi budaya yang masih kuat dalam tutur kata, dan kurang dalam budaya membaca rawan sekali terhadap gosip, isu, atau berita tanpa check dan rechek yang penting HEBOH. Prinsip jurnalistik yang benar itu mengandung elemen 5W dan 1 H. Kebijakan menutup media sosial sebagai penyeba...

Buka-bukaan Rampok IT di DPR itu taktik PDIP (?)

             Ini jelas merupakan perampokan terselubung, anggaran membuat  website dan memelihara website sebesar 9,7 miliar (per 1 tahun. Edan !!! ) itu tidak masuk akal.  Apalagi program website nya itu bukan disimpan di server tersendiri miliknya DPR, namun sewa tempat( hosting ).              Mengapa wakil ketua DPR melakukan tindakan "buka-bukan" ? Sebagaimana diberitakan oleh detik.com,   "Kalau memang ada angka Rp 9,7 miliar, angka itu fantastik. Maka pimpinan tidak segan-segan undang KPK untuk periksa itu. Jangan-jangan yang di dalam kasih peluang untuk lakukan korupsi," ujar Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5/2011).              Perlu dicatat, bahwa anggaran yang dikucurkan adalah anggaran yang sudah berjalan untuk periode DPR di masa yang lalu (2010-2014) yang mana masa anggotanya berakhir tahun ini.  Ini ...